Kamis, 29 April 2010

makalah zoologi invertebrata vilum annelida

Bab I
Pendahuluan
A.Latar belakang
Annelida berarti “cincin” kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida. Terdapat sekitar 15.000 spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar antara kurang darti 1 mm sampai 3 m pada cacing tanah Australia. Anggota filum Annelida hidup di laut , dan sebagian habitat air tawar, dan tanah lambap, kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida menggunakan anggota filum yang terkenal, yaitu cacing tanah.
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh memanjang, simeffi bilatiral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula. Dinding tubuh dilengkapi otot. Memiliki prostomium dan sistem sirkulasi. Saluran pencernaan lengkap. Sistem ekskresi sepasang nephridia di setiap segmen. Sistem syaraf tangga tali. Sisiernrespirasi terdaput puda epidermis. Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor/veliger. Kebanyut untuk cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar atau darat.Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi’ Kelas iotyct aetu dibagi menjadi kelompok Errantia dan Sedentaria didasarkan pada kesempurnaan bentuk parapodium, siri, ada tidaknya rahang, probosis, bentuk segmen’ aan letat insang. Kelas Oligochaeta dibagi menjadi ordo Plesiopora, Prosotheca, Prosopora, dan Opisthopora berdasarkan alat ekskresi, letak gonofor, dan letak spermateka. Kelas girudinea dibagi menjadi ordo Acanthobdellida, Rhynchobdellida, dnathobdellida, dan Erpobdellida berdasarkan ada tidaknya batil isap dan probosis, serta septum pada segmen tubuh.
Beberapa hewan Annelida akuatik berenang untuk mencari makan, tetapi sebagian bear tinggal di dasar dan bersarang di dalalm pasir dan endapan lumpur, cacing tanah tentunya, merupakan pembentuk sarang dalam lubang.
Selom cacing tanah terpartisipasi oleh septa, tetapi saluran penvcernaan, pembuluh darah, ;omgitudinal, dan tali syaraf menembus septa itu dan memanjang di sekujur tubuh hewan itu (pembuluh utama memiliki cabang bersegmen). Sistem pencernaan memiliki beberapap daerah khusus : faring, esofagus, tembolok,rempela , dan usus halus.
Sistem sirkulasi tertutup terdiri atas suatu jaringan pembuluh yang mengandung darah dengan hemoglobin pembawa oksigen. Pembuluh dorsal dan ventral di hubungkan oleh beberapa pasang pembuluh segmental. Pembuluh dorsal dan lima pasang pembuluh yang melingkarai esofagus cacing tanah adalah pembuluh berotot dan memompa darah melalui sistem sirkulasi. Pembuluh darah kecil sangat banyak pada kulit cacing tanah , yang berfungsi serbagai pernapasannya.
Pada masing-masing segmen cacing tersebut terdapat sepasang tabung ekskretoris yang disebut metanefridia dengan corong bersilia, yang disebut neftrostim yang mengeluarkan buangan dari darah dan cairan selomik. Metanefridia akan bermuara ke pori-pori eksterior, dan buangan metabolisme dikeluarkan melalui pori-pori tersebut.
Sepasang ganglian erebral yng mirip otak trletak diatas dan di depan faring. Serangkaian syaraf berbentuk cincin di sekitar faring berhubungan dengan ganglion subfaring, pangkal dari sepasang tali syaraf yang menyatu terdapat di sepanjang arah posterior. Terdapat bersama-sama dengan tali syaraf ventral ini adalah ganglia bersegmen, yang juga menyatu.
Cacing tanah adalah hewan hemafrodit, tetapi hewan ini melakukan pembuahan silang. Du cacing tantah kawin dengan cara mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat mempertukarkan sperma, dan kemudian mereka akan memisah, sel sperma yang diterima disimpan secara tenporer sementara suatu organ khusus, atau klitelu, mansekresika kepompong yang seperti mukus, kepompong bergeser di sepanjang tubuh cacing dan memungut telur dan kemudian sperma yang tadi disimpan. Kepompong tersebut kemudian lepas dari kepal cacing dan tinggal dalam tanah tersebut dam kemudian embrio dapat berkembang. Beberpqa cacing tanah dapat juga bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi yang di ikuti dengan regenersi.
Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah dan kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah).






B. Rumusan Masalah
Apa ciri-ciri hewan Annelida?
Ada berapa kelompokah klasifikasi filum Annelida?

C. Tujuan Pembahasan
Mengetahui ciri-ciri hewan Annelida
Mengetahui kelompok klasifikasi filum Annelida





















Bab II
Pembahasan
A. Annelida

1. Ciri-ciri Annelida
Pada umumnya semua anggota filum Annelida memiliki tiga lapisan dinding tubuh (triploblastik), yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Bagian mesoderm sudah berkembang menjadi ronnga yang disebut selom sehingga cacing ini disebut hewan triploblastik selomata. Dindnig luar selom melekat pada ektoderm membentuk lapisan somatik, sedangkan dinding dalamnya melekat pada endoderm membentuk lapisan splangtik. Bentuk luar tubuh tampak memanjang tersusun atas ruas-ruas seperti cincin, setiap ruas bersifat matemari atau somit. Artinya, setiap segmen tubuh memiliki alat ekskresi, alat reproduksi,otot, pembuluh darah dan sebagainya. Segmen-segmen tersebut tetap beraneka ragam dan terkoordinasi dalam satu sistem.
Annelida banyak ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus pada ujung posterior. Pada permukaan tubuh atau segmen terdapat rambut atau seta yang berfungsi sebagai alat gerak. Cacing ini memiliki sistem peredaran darah tertutup, sistem syaraf,sistem pencernaan,sistem reproduksi,sistem eksresi,dan sistem pernapasan.
Annelida memiliki sistem syaraf tangga tali (sepasang ganglionotak dihubungkan oleh syaraf longitudinal). Sisa metabollisme di ekskresikan melalui nefridium. Pernapasan bisa dilakukan oleh sluruh permukaan tubuhnya.anggota cacing ini ada yang bersifat hemafrodit dan ada juga yang bersifat gonokoris (alat kelamin jantan dan betina teripsahatau terdapat pada individu yang berbeda).

Annelida merupak hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries.
Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut Panjang anggotanya mulai dari dibawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudenia.


Gambar: jenis annelida
B. Kelompok klasifkasi filum Annelida
Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah dan kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah).

1. Kelas oligochaeta
Kelas ini merupakan cacing bersegmen yang memiliki sedikit seta; oly = sedikit. Anggotanya yang paling dikenal adalah cacing tanah, yaitu lumbricus terrestis dan pheretimasp. Berukuran kecil dan banyak hidup di indonesia.
Cacing tanah dapat hidup di darat atau di air tawar. Tubuhnya bersegmen dan memiliki sedikit seta. Semua anggota cacing tanah tidak memiliki parapodia. Mereka bergerak dengan otot longitudinal dan otot sirkuler. Cacing tanah memiliki 15 sampai 200 segmen. Pada segmen (somit) ke 32 hingga 37(pada lumbricus) dan somit ke 10 hinnga ke 11 (pada pheretima) terdapat penebalan kulit yang biasa di sebut klitelum atau sadel yang mentgandung kelenjar.
Cacing tanah bereproduksi secara seksual. Pada umunya cacing tanah bersifat hemafrodit, akan tetapi fetilisasi tidak dilakukan sendiri, melainkansecara silang dengan melibatkan cacing lainnya. Dua cacing yang kawin secara silang menempel tubuhnya dengan ujung kepala yang berlawanan. Alat kelamin jantanmengeluarkan sperma dan di terima oleh klitelum cacing pasangannya. Pada saat bersamaan, klitelum mengeluarkan mukosa (kelenjar) kemudian membentuk kokon. Sperma bergerak ke alat reprodukasi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovum yang dikeluarkan dari ovariu akan di buahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang telah di buahi masuk ke dalam kokon. Telur bersama kokon akan lepas dari tubuh cacing dan menetas menjadi individu baru.
Cacing tanah memiliki kepala berukuran kecil, tetapi tidak memiliki rahang, mata, atau alat peraba. Binatang ini hidup sebagai saprozoik, pernapasan dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh secara difusi. Cacing tanah memiliki sistem peredaran darah yang tertutup, dan permukaan tubuh tertutup oleh kutikul. Cacingtanah di kena memiliki daya regenerasi yang tinggal. Contoh anggota oligochaeta lainnya adalah aelosoma, nais, dan tubifex.
Kelas cacing ini meliputi cacing tanah dan berbagai spesies ekuatik. Cacing tanah memakan tanah untuk membuat lubang jalan melalui tanah , dan mengekresikan nutrien sementara tanah di lewati melalui saluran pencernaan. Bahan-bahan yang tidak tercerna,tercampur dengan mukus yang di ekresikan ke dalam saluran pencernaan, dikeluarkan sebagai kotoran melalui anus.
Petani menghargai cacing tanah karena hewan tersebut mengolah tanah, dan kotorannya memperbaiki tekstur tanaha. Dan darwin menaksir bahwa 1 are tanah pertanian inggris memiliki sekitar 50.000 cacing tanah yang menghasilkan 18 ton kotoran pertahun.
2. kelas polychaeta
Nama kelas polichaeta berasal dari kata poly = banyak, chaeta= rambut atau seta. Jadi poichaeta berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habibat cacing ini umunya ada di laut, cacing ini memiliki panjang tubu h sekitar 5 sampai 10 cm, dengan garis tengah sampai 10 mm. warna tubuh beraneka ragam. Misalnya berwarna merah, merah muda, hijau atau warna campuran. Segmen-segmen pada tubuh hampir sama. Pda setiap segmen terdapat seta dan sepasang parapodia (kaki berdaging) yang berfungsi sebagai alat gerak.
Anggota cacing ini memiliki sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf tanggatali. Sistem reproduksi cacing ini bersifat gonokoris atau berupakelamin yang terpisah. Pada tingkat perkembangannya memiliki larva yang di sebut trokofor. Pada polychaeta tidak terdapat klitelum. Pada ujung anteriornya terdapat kepala yang di lengkapi oleh sensoris.
Polychaeta bereproduksi secara kawin. Pembuahaannya terjadi di luar tubuh, setelah pembuahan, telur akan menetas menghasilkan larva trofokor. Selanjutnya, larva tersebut akan tumbuh menjadi cacing dewasa.
Masing-masing segmen hewan polychaeta memiliki sepasang struktur yang mirip dayung atau mirip bukit yang disebut parapodia (hampir seperti kaki) yang berfungsi dalam lokomosi. Masing-masing parapodia memiliki beberapa setae yang terbuat dari polisakarida kitin. Pada banyak hewan pol ychaeta, parapodia sangat kaya dengan pembuluh darah dan berfungsi sebagai insang.
Sebagian besar cacing polychaeta adalah hewan laut. Beberapa diantaranya bergerak dengan berenang di antara plankton, banyak di antaranya merangkak pada atau membuat lubang di dasar laut dan banyak juga yang hidup dalam tabung, yang di buat oleh cacingdengan mencampur mukus dengan sedikit pasir danm cangkang yang pecah. Polychaeta yang tinggal dalam tabung meliputi cacing kipasa yang berwarna cerah, yang menjerat partikel mikroskopik dalam tentakel berbulu yang menjulur dari pembukaan atau lubang tabung.
Beberapa contoh polychaeta antara lain adalah eunice viridis, licydice oele, nereis virens, dan arenicola. Eunice viridis atau cacing palolo banyak di temukan dilaut kepulauan fiji dan samoa, sedangkan lysidice oele atau cacing wawo di laut maluku. Kedua macam cacing tersebut mudah di tangkap dan dapat di konsumsi.
3. kelas Hirudinea
Nama kelas hirudinea brasal dari kata hirudo yang berarti lintah. Hewan ini hidup di air tawar , laut , dan darat. Tubuh lintah pipih dorsal ventral dan permikaan tertutup oleh kutikula yang di sekresikan oleh epidermis. Lintah tidak memiliki seta dan parapodia. Hewan ini memiliki dua alat isap : satu bagian ujung anterior dan satu di ujung posterior (berukuran).
Lintah hidup sebagai ektoparasit temporer, yaitu hidup menepel sementara pada menusia atau mamalia lainnya untuk mengisap darah. Cairan tubuh / darah yang di isap di simpan di dalam tembolok. Lintah bersifat hemaprodit.
Mayoritas lintah hidup di air tawar, tetapi terdapat juga lintah darat atau tanah yang bergerak melalui vegetasi lembap. Banyak lintah memakan invertebrata lainnya, tetapi beberapa jenis lintah adalah parasit penyedot darah yang makan secara menempel ke hewan lain secara temporer, dan termasuk manusia.
Panjang lintah berkisar antara 1 sampai 30 cm. beberapa spesies parasit menggunakan rahang yang mirip pisau untuk mengirirs kulit inang, sementara yang lain mengekskresikan enzim yang mencerna suatu lubang melalui kulit.
Inang umumnya tidak sadar akan serangan ini karena lintah mengekresikan suatu anestesia, setelah m,embuat sayatan , lintah mnsekresikan bahan kimia lainnya, yaitu hirudin, yang fungsinya mempertahankan darah inang supaya tidak menggumpal. Parasit itu kemudian menyedot darah sebanyak yang ia dapat tampung, sering kali lebih seribu berat tubuhnya. Setelah minum sebanyak itu,lintah itu bisa bertahan selama berbulan-bulan tanpa makan, sampai abad lalu, lintah sering kali digunakan oleh dikter untuk mengambil darah. Lintah masih tetap di gunakan untuk mengobati jaringan yang memar dan untukmerangsang sirkulasi darah ke jari tangan atau kaki yang telah di jahit kembali setelah kecelakaan.
Anggota kelompok hewan ini meliputi lintah dan pacet. Hirudo medicinalis (lintah), dapat menghasilkan zat hirudin dan banyak di Eropa dan Amerika. Haemadispa zeylanica (pacet), banyak hidup di asia tenggara. Hirudinaria javanica, disebut juga lintah kuning.





Bab III
Kesimpulan

Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem.Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries.
Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari dibawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudenia.

laporan praktikumanatomi tumbuhan stereom(kolenkim&skelerenkim)

Pembahasan











Literature jaringan kolenkim

Literature jaringan skelerenkim



Jaringan Penguat/Penyokong

· Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.


http://preparatpecah.tripod.com/index_files/Page596.htm




















Literature skelereid pada cocos nucifera




Skelereid dapat berupa sel tunggal dalam satu jaringan atau dapat membentuk jaringan khusus yang keras, seperti pada tempurung kelapa. Skelereid merupakan idioblas, yaitu sel yang bentuk, dan ukuran dan ketebalan dindingnya berbeda dari sel-sel yang lainnya. Sel skelereid umumnya di bentuk dari sel paarenkim yang mengalami penebalan dinding pada tumbuhan dewasa skelereid umunnya berupa sel-sel mati namun adapula yang masih hidup selama organ yang ditempatinya
Skelereid dapat dikelompokan kedalam lima yaitu:
o Brakisklereid (sel batu) bentuknya relative berat, dan umumnya terrdapat di floem, korteks, kulit baatang, dan daging buah beberapa jenis tumbuhan.
o Maskoklereid, bentuknya seperti batang, sering membentuk deretan tegak lurus permkaan biji, misalnya pada kulit buji dan mesofil beberapa daun.
o Asteroskloroid, seperti bintang atau bercabang-cabang. Terrutama terrdapat di daun.
o Trikosklereid, relative panjang dan bercanbang. Dan terdapat di mesofil daun

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html

Untuk mengamati anatomi pada batok kelapa saya melakukan kegiatan praktikum dan meneliti batok kelapa pada sayatan batok kelapa Pada percobaan yang dilakukan, bahwa pada sayatan batok kelapa yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan bagian jaringan skelerenkim, dan pada batok kelapa ini mengandung jaringan skelereidnya



























Literature carica papaya


Bentuk dan sel ukuran kolenkim bervariasi dan mengandung kloroplas. Jarinfgan kolenkim ini biasanya terdapat di bawah epidermis tetapi ada pula yang terrpisah oleh beberapa lapisan sel parenkim . kolenkim ini tersusun atas sel-sel hidup yang dindingnya dapat mengalami penebalan selulosa, pectin atau leginin yang tidak merata, dan dinding kolenkim ini di bedakan atas primer dan sekundernyaadapun cirri-ciri jaringan kolenkim adalah sebagai berikut.
Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose, Bersifat lentur/fleksibel
Mengandung klorofil, Terdapat pada batang, daun, buah dan akar.,Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.

http://www.crayonpedia.org/mw/1._Struktur_dan_Fungsi_Jaringan_Tumbuhan

Untuk mengamati anatomi pada carica papaya saya melakukan kegiatan praktikum dan meneliti petiolus carica papaya pada sayatan carica papaya Pada percobaan yang dilakukan, bahwa pada sayatan carica papaya yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan bagian jaringan kolenkim, dan pada sayatan patiolus carica papaya ini mengandung jaringan pengutnya atau jaringan kolenkim.








Literature petioles sambacus


Kolenkim pada petioles sambacus ini tersusun atas sel-sel hidup yang dindingnya dapat mengalami penebalan selulosa,dinding sel kolenkim sulit di bedakan primer dan sekundernya
Dan berdasarkan penebalan dinding selnya kolenkim dibedakan tas empat macam
Kolenkim angular / sudut penebalan dindingnya di atas sudut –sudut tempat bertemunya tiga atau lebih sel.
Kolenkim lamellar / lempeng, atau papan penebalan dindingya terutama pada dinding tangensial, atau sejajar permukaan organ sehingga pada irisan melintangterlhat seperti papan berderet.
Kolenkim lakunar, penebalan dinding selnya pada bagian yang menghadap ruang antar sel.
Kolenkim anular, atau tubular, penebalan dinding selnya merata sehingga lumennya berbentuk pipa.
http://windiart.wordpress.com/page/3/.Jurnal antum
Untuk mengamati anatomi pada petioles sambacus saya melakukan kegiatan praktikum dan meneliti petioles sambacus dan pada sayatan petioles sambacus Pada percobaan yang dilakukan, bahwa pada sayatan petioles sambacus yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan bagian jaringan kolenkkim, dan pada petioles sambacus ini mengandung jaringan kolenkim
Gambar camellia sp

Skelerenkim dapat merupakan jaringan penguat yang sel-selnya mengalami penebalan sekunder dengan liginin atau zat lain. Ja ringan Skelerenkim dapat bearasal darijaringan kolenkim yang mengalami penebalan lignin. Jaringan skelerenkim terdiri atas serabut dan skelerein. Sel serabut umumnya panjang-panjang sednagkan sl skelereid tiu umunya pendek-pendek.
Serabut dapat berupa sel tunggal diantara jaringan dasar tetapi umunya bergelombol berbentuk pipa atau anyaman pada berkas pengangkut . dan serabutnya pun dibedakan atas serabut xilar dan serabut ekstra xilar. Serabut xilar terbentuk dari sel intial (pemula) ynag sama dengan xylem, sedangkan serabut ekstre xilar dapat berasal dari floem atau jaringan dasar tempat terdapatnya.
Dan jaringan skelerenkim Disebut juga jaringan dasar
Berada juga di Berkas Pengangkutan (BP)/
Bentuknya bermacm-macam seperti : tiang/palisade ; sponsn/bunga karang ; bintang dan lipatan.
Selnya tipis dan terdapat ruang antar sel (r.a.s.)
Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara, fotosintesis dan transportasi
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
modul antum 2010


Untuk mengamati anatomi pada petioles camellia sp. saya melakukan kegiatan praktikum dan meneliti petioles camellia sp. pada sayatan petioles camellia sp. Pada percobaan yang dilakukan, bahwa pada sayatan petioles camellia sp. yang di tetesi dengan akuades ini tampak kelihatan bagian jaringan skelerenkim, dan pada petioles camellia sp. ini mengandung jaringan skelerenkim

Gambar agratum conyzaides

laporan praktikum anatomi tumbuhan jaringan pembuluh

PEMBAHASAN












Literature stomata Literature stomata
Laporan yang berisi penjelasan tentang Derivat jaringan Epidermis pada Tumbuhan. Beberapa derivat dari jaringan epidermis diantanya adalah: Sel silika, sel gabus, Sel kipas, litosit, sel mirosin, stomata dan Trikoma.
Laporan ini membahas tentang definitif, pembentukan dan perkembangan Stomata dan Trikoma. Selain itu dijelaskan macam-macam jenis dan bentuk dari stomata dan trikoma. . Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis dan derivatnya
jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain).
Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sesl-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.
Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara umum, fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organisme-organisme patogenik.
Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukarangas. Jaringan epidermis batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan epidermis akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam mineral.

Epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terletak pada bagian terluar dari tubuh tumbuhan tersebut. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi jaringan-jaringan dengan fungsi yang lebih khusus lagi,yaitu:
Lapisan kutikula/lilin pada daun tumbuhan yang hidup di darat, lapisan ini berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan dari sel-sel daun.
Lentisel pada batang, merupakan pori penghubung ruang antarsel dalam batang dengan udara lingkungan sebagai alat pernapasan/respirasi pada tumbuhan.
Stomata pada daun, merupakan rongga pada daun yang berfungsi sebagai alat pernapasan/respirasi pada tumbuhan. Stomata tumbuhan darat banyak terdapat pada bagian bawah daun bertujuan untuk mengurangi penguapan, sebaliknya pada tumbuhan air banyak terletak di atas daun yang bertujuan untuk mempercepat penguapan.
Bulu/rambut akar, berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan akar dalam menyerap air dan unsur-


Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
· -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
· -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
· -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/jaringan-epidermis-dan-derivatnya/

Untuk mengamati anatomi pada bagian epidermisnya dan yang diamatinya adalah bagian stomata pada rhoeo discolor, zea mays, Persia Americana,atau alpukat, dan mucuna atau kacang babi. Dan pada bagian trikoma pada daun tisu, kacang babi,dan daun durian.

















Rhoeo discoolor







Rhoeo discolor
Jaringan epidermis daun ada 2,yaitu epidermis atas pada sisi adaksial dan epidermis bawah pada sisi abaksial. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis yang berukuran seragam dan sebagian besar hanya tersusun 1 lapis. Namun ada juga yang tesusun berlapis seperti pada daun mentega atau Nerium oleander. Pada daun nerium jaringan epidermis nampak berlapis 2-3 lapisan,hal ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan kering. Dikatakan sebagai epidermis berlapis apabila sel-sel penyusunnya berasal dari sel inisial yang sama yaitu protoderm, namun jika berasal dari sel inisial yang berbeda maka disebut sebagai hipodermis.
Pada beberapa daun, permukaannya terasa halus,hal ing diakibatkan adanya papila atau tonjolan tonjolan pada sel-sel epidermis.
Ciri lain dari sel epidermis pada daun yaitu tidak terdapat kloroplas,kecuali pada beberapa tanaman yang daunnya terenda di air contohnya Hydrilla verticillata.
Pada jaringan epidermis daun juga ditemukan adanya derivat epidermis antara lain:
1. Stomata
Stomata merupakan derivat epidermis yang ada pada seluruh daun pada setiap tanaman.Stomata terdiri atas sel penjaga dan lubang stomata
pada sebagian besar tanaman dikotil menurut bentuk sel penjaganya memiliki tipe ginjal sedangkn pada monokotil bertipe halter.
2.Sel kipas
Pada beberapa tanaman suku cyperaceae,tepi daunnya menggulung seperti pada daun sereh
atau Cymbopogon Nardus. Penggulungan daun ini diakibatkan karena adanya sel-sel kipas,yaitu sel-sel epidermis yang berukuran besar. Penggulungan daun ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tanaman yaitu untuk mengurangi penguapan.
3.Sel Litosit
Derivat epidermis ini hanya terdapa pada beberapa daun saja misalnya pada daun nerium oleander. Sel litosit berukuran besar dan berbeda dengan sel sel disekitarnya karena mengandung sistolit yang tersusun atas kristal kalsium karbonat. Sistolit ini menggantung pada suatu tangkai yang dinamakan tangkai selulosa.
4.Trikoma
trikoma merupakan derivat epidermis yang berasal dari penonjolan sel epidermis layaknya papila namun pada trikom tonjolan yang dibentuk lebih panjang dan dapat lepas dari sel epidermis. Contohnya pada permukaan bawah daun Durian atau Durio zibetinus, bila di raba terasa kasar karena adanya trikoma. Trikoma ini juga berfungsi sebagai penghambat penguapan.
5.Sel gabus
Derivat epidermis contohnya pada epidermis tanaman tebu. Selnya mengalami penebalan sehingga lumennya sempit.









Zea mays










Jagung stem
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu[1]. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung"
Kategori: Poaceae | Serealia | Tumbuhan berbiji








Alpukat


Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri, sedangkan hewan tidak. Namun tidak semua tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri, hanya tumbuhan berhijau daun (klorofil) yang dapat membuat makanannya sendiri.
Warna hijau daun pada tumbuhan yang ada di sekeliling kita disebabkan daun-daun mengandung zat hijau daun yang disebut KLOROFIL. Dengan klorofil itulah tumbuhan hijau dapat mengolah makanannya.
Prosesnya pengolahan makanan pada tumbuhan
cahaya mth
Air + Karbondioksida (CO2) Karbohidrat + Oksigen (O2)
klorofil
Air tanah mengandung berbagai zat hara yang membantu meyuburkan tanah, yang diserap oleh akar (khususnya rambut akar) dari dalam tanah. Rambut akar mempunyai bentuk yang halus sehingga mudah menyusup ke dalam tanah. Air yang diserap oleh rambut akar masuk ke batang melalui pembulu kayu, kemudian air yang mengandung zat hara disebarkan ke seluruh bagian tumbuhan.
Karbondioksida dari udara masuk melalui stomata dan lentisel. Stomata adalah lubang-lubang kecil (pori-pori) yang terdapat di permukaan daun. Lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di batang.
Peran Cahaya Matahari Dalam Proses Pembuatan Makanan.
Air dan karbondioksida dapat diolah di daun yang banyak mengandung klorofil menjadi makanan (karbohidrat). Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber tenaga atau energi. Energi cahaya matahari yang mengenai daun diserap klorofil. Energi tersebut dipakai klorofil untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari disebut FOTOSINTESIS (ASIMILASI).
Dengan demikian fotosintesis terjadi pada siang hari karena memerlukan cahaya matahari. Hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat (zat tepung), yang kemudian diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan pembuluh tapis atau pembuluh ayak dan digunakan untuk : tumbuh, bernafas, berkembang biak dan sebagian untuk disimpan
sebagai cadangan makanan.

http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-



















Kacang babi (Mucuna)

Antixenosis, anitibiosis, dan toleran adalah perwujudan sifat ketahanan tanaman terhadap hama. Ketiga sistem tersebut dapat bekerja secara bersama-sama atau secara tersendiri tergantung kepada jenis hama dan jenis tanaman.
Ketiga sistem tersebut dapat diekspresikan dalam bentuk morfologi misalnya adanya trikoma yang panjang, kaku, rapat dengan struktur yang tidak beraturan, kulit permukaan daun, batang dan polong yang tebal dan keras. Secara kimiawi diwujudkan oleh adanya senyawa yang beracun, atau senyawa yang mempengaruhi perilaku serangga hama untuk menemukan inangnya. Pada tanaman kedelai dapat ditemukan berbagai karakter morfologi yang tersebar di seluruh permukaan daun, batang, dan polong yang beragam menurut varietas atau jenis kedelai. Karakter-karakter tersebut merupakan ciri fenotipik yang dimiliki oleh masing-masing jenis kedelai, dan karakter fenotipik tersebut terbukti mempunyai sumbangan yang sangat berarti bagi sistem pertahanan kedelai terhadap hama pemakan polong kedelai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan kedelai terhadap hama pengisap polong Riptortus linearis dipengaruhi oleh ketebalan kulit polong dan kerapatan trikoma. Trikoma yang rapat dan panjang mengurangi banyaknya luka tusukan stilet pengisap polong. Banyaknya luka tusukan stilet pada biji galur-galur IAC-100, dan IAC-80-596-2 sejumlah 3–6 luka tusukan lebih rendah daripada luka tusukan stilet pada varietas Wilis yang menderita luka tusukan stilet lebih tinggi, yaitu 10–15 luka tusukan. Selain itu karakter trikoma tersebut juga berpengaruh terhadap preferensi peneluran hama penggerek polong Etiella zinckenella. Hubungan antara karakteristik trikoma polong dengan peneluran hama penggerek polong Etiella zinckenella menunjukkan bahwa peletakan telur dipengaruhi oleh adanya trikoma. Pada varietas Wilis dengan kerapatan trikoma 5–11/mm2, jumlah telur penggerek polong yang diletakkan/tanaman mencapai 98,3 butir, sedangkan pada galur IAC-100 dan IAC-80-596-2 dengan kerapatan trikoma 15–20/mm2 telur yang diletakkan berkisar antara 3–5 telur/tanaman. Hal ini juga tercermin dari kerusakan polong yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil serangkaian penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa antixenosis terhadap hama pengisap dan penggerek polong kedelai terdapat pada galur IAC-100 dan IAC-80-596-2, yang selanjutnya dapat dipakai sebagai tetua untuk membentuk varietas tahan terhadap kedua hama tersebut.

http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-morfologis-salah-satu-factor-ketahanan-kedelai-terhadap-hama-pemakan-polong/
































Daun tisu
Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan tumbuhan mudah kehilangan air karena air yang ada di daun menguap. Hilangnya air yang menguap ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air yang ada di pembuluh.

c. Transpirasi/penguapan pada Tumbuhan

Manfaat proses transpirasi adalah mendorong terserapnya air dari dalam tanah beserta mineral (atau disebut juga unsur hara) terlarut yang sangat diperlukan oleh tumbuhan. Jika air di dalam sel-sel mesofil daun menguap maka akan menyebabkan daerah tersebut berkurang kadar airnya sehingga mendorong air di sekitarnya akan mengisi daerah tersebut. Proses transpirasi ini mempunyai manfaat sendiri bagi tumbuhan. Di antaranya adalah untuk mengendalikan suhu tubuh tumbuhan.



Fotosintesis merupakan proses kimia-fisika dengan menggunakan energi cahaya matahari yang berlangsung di dalam kloroplas. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi tumbuhan.

1. Sejarah Penemuan Fotosintesis

a. Jan Ingenhousz

Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). la melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla verticillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen.

b. Engelmann

Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis. la melakukan percobaan dengan ganggang hijau Spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya bakteri aerob yang bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari.

c. Sachs

Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium. 10. Larutan yodium (lugol)

d. Hill

Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolisis.

e. Blackman

Pada tahun 1905 Blackman membuktikan bahwa perubahan karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa (C6H12O6) berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering disebut sebagai reduksi karbon dioksida. Dengan demikian dalam fotosintesis ada dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill) adalah fotolisis, yang merupakan reaksi gelap (reaksi Blackman) adalah reduksi karbon dioksida. Gabungan antara reaksi terang dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi fotosintesis. Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya berhasil menemukan urutan reaksi/proses yang berlangsung pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu berulang terus menerus dan disebut siklus Calvin.


2. Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis sebagai berikut :



Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.

a. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).

b. Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).

c. Cahaya matahari.

d. Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.





















Daftar pustaka
http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/jaringan-epidermis-dan-derivatnya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung"
Kategori: Poaceae | Serealia | Tumbuhan berbiji
http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-
http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-morfologis-salah-satu-factor-ketahanan-kedelai-terhadap-hama-pemakan-polong/

laporan praktikumanatomi tubuhan epidermis(stomata&tirikoma)

PEMBAHASAN












Literature stomata Literature stomata
Laporan yang berisi penjelasan tentang Derivat jaringan Epidermis pada Tumbuhan. Beberapa derivat dari jaringan epidermis diantanya adalah: Sel silika, sel gabus, Sel kipas, litosit, sel mirosin, stomata dan Trikoma.
Laporan ini membahas tentang definitif, pembentukan dan perkembangan Stomata dan Trikoma. Selain itu dijelaskan macam-macam jenis dan bentuk dari stomata dan trikoma. . Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis dan derivatnya
jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain).
Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sesl-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.
Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara umum, fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organisme-organisme patogenik.
Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukarangas. Jaringan epidermis batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan epidermis akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam mineral.

Epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terletak pada bagian terluar dari tubuh tumbuhan tersebut. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi jaringan-jaringan dengan fungsi yang lebih khusus lagi,yaitu:
Lapisan kutikula/lilin pada daun tumbuhan yang hidup di darat, lapisan ini berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan dari sel-sel daun.
Lentisel pada batang, merupakan pori penghubung ruang antarsel dalam batang dengan udara lingkungan sebagai alat pernapasan/respirasi pada tumbuhan.
Stomata pada daun, merupakan rongga pada daun yang berfungsi sebagai alat pernapasan/respirasi pada tumbuhan. Stomata tumbuhan darat banyak terdapat pada bagian bawah daun bertujuan untuk mengurangi penguapan, sebaliknya pada tumbuhan air banyak terletak di atas daun yang bertujuan untuk mempercepat penguapan.
Bulu/rambut akar, berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan akar dalam menyerap air dan unsur-


Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
· -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
· -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
· -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/jaringan-epidermis-dan-derivatnya/

Untuk mengamati anatomi pada bagian epidermisnya dan yang diamatinya adalah bagian stomata pada rhoeo discolor, zea mays, Persia Americana,atau alpukat, dan mucuna atau kacang babi. Dan pada bagian trikoma pada daun tisu, kacang babi,dan daun durian.

















Rhoeo discoolor







Rhoeo discolor
Jaringan epidermis daun ada 2,yaitu epidermis atas pada sisi adaksial dan epidermis bawah pada sisi abaksial. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis yang berukuran seragam dan sebagian besar hanya tersusun 1 lapis. Namun ada juga yang tesusun berlapis seperti pada daun mentega atau Nerium oleander. Pada daun nerium jaringan epidermis nampak berlapis 2-3 lapisan,hal ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan kering. Dikatakan sebagai epidermis berlapis apabila sel-sel penyusunnya berasal dari sel inisial yang sama yaitu protoderm, namun jika berasal dari sel inisial yang berbeda maka disebut sebagai hipodermis.
Pada beberapa daun, permukaannya terasa halus,hal ing diakibatkan adanya papila atau tonjolan tonjolan pada sel-sel epidermis.
Ciri lain dari sel epidermis pada daun yaitu tidak terdapat kloroplas,kecuali pada beberapa tanaman yang daunnya terenda di air contohnya Hydrilla verticillata.
Pada jaringan epidermis daun juga ditemukan adanya derivat epidermis antara lain:
1. Stomata
Stomata merupakan derivat epidermis yang ada pada seluruh daun pada setiap tanaman.Stomata terdiri atas sel penjaga dan lubang stomata
pada sebagian besar tanaman dikotil menurut bentuk sel penjaganya memiliki tipe ginjal sedangkn pada monokotil bertipe halter.
2.Sel kipas
Pada beberapa tanaman suku cyperaceae,tepi daunnya menggulung seperti pada daun sereh
atau Cymbopogon Nardus. Penggulungan daun ini diakibatkan karena adanya sel-sel kipas,yaitu sel-sel epidermis yang berukuran besar. Penggulungan daun ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tanaman yaitu untuk mengurangi penguapan.
3.Sel Litosit
Derivat epidermis ini hanya terdapa pada beberapa daun saja misalnya pada daun nerium oleander. Sel litosit berukuran besar dan berbeda dengan sel sel disekitarnya karena mengandung sistolit yang tersusun atas kristal kalsium karbonat. Sistolit ini menggantung pada suatu tangkai yang dinamakan tangkai selulosa.
4.Trikoma
trikoma merupakan derivat epidermis yang berasal dari penonjolan sel epidermis layaknya papila namun pada trikom tonjolan yang dibentuk lebih panjang dan dapat lepas dari sel epidermis. Contohnya pada permukaan bawah daun Durian atau Durio zibetinus, bila di raba terasa kasar karena adanya trikoma. Trikoma ini juga berfungsi sebagai penghambat penguapan.
5.Sel gabus
Derivat epidermis contohnya pada epidermis tanaman tebu. Selnya mengalami penebalan sehingga lumennya sempit.









Zea mays










Jagung stem
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu[1]. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung"
Kategori: Poaceae | Serealia | Tumbuhan berbiji








Alpukat


Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri, sedangkan hewan tidak. Namun tidak semua tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri, hanya tumbuhan berhijau daun (klorofil) yang dapat membuat makanannya sendiri.
Warna hijau daun pada tumbuhan yang ada di sekeliling kita disebabkan daun-daun mengandung zat hijau daun yang disebut KLOROFIL. Dengan klorofil itulah tumbuhan hijau dapat mengolah makanannya.
Prosesnya pengolahan makanan pada tumbuhan
cahaya mth
Air + Karbondioksida (CO2) Karbohidrat + Oksigen (O2)
klorofil
Air tanah mengandung berbagai zat hara yang membantu meyuburkan tanah, yang diserap oleh akar (khususnya rambut akar) dari dalam tanah. Rambut akar mempunyai bentuk yang halus sehingga mudah menyusup ke dalam tanah. Air yang diserap oleh rambut akar masuk ke batang melalui pembulu kayu, kemudian air yang mengandung zat hara disebarkan ke seluruh bagian tumbuhan.
Karbondioksida dari udara masuk melalui stomata dan lentisel. Stomata adalah lubang-lubang kecil (pori-pori) yang terdapat di permukaan daun. Lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di batang.
Peran Cahaya Matahari Dalam Proses Pembuatan Makanan.
Air dan karbondioksida dapat diolah di daun yang banyak mengandung klorofil menjadi makanan (karbohidrat). Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber tenaga atau energi. Energi cahaya matahari yang mengenai daun diserap klorofil. Energi tersebut dipakai klorofil untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari disebut FOTOSINTESIS (ASIMILASI).
Dengan demikian fotosintesis terjadi pada siang hari karena memerlukan cahaya matahari. Hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat (zat tepung), yang kemudian diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan pembuluh tapis atau pembuluh ayak dan digunakan untuk : tumbuh, bernafas, berkembang biak dan sebagian untuk disimpan
sebagai cadangan makanan.

http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-



















Kacang babi (Mucuna)

Antixenosis, anitibiosis, dan toleran adalah perwujudan sifat ketahanan tanaman terhadap hama. Ketiga sistem tersebut dapat bekerja secara bersama-sama atau secara tersendiri tergantung kepada jenis hama dan jenis tanaman.
Ketiga sistem tersebut dapat diekspresikan dalam bentuk morfologi misalnya adanya trikoma yang panjang, kaku, rapat dengan struktur yang tidak beraturan, kulit permukaan daun, batang dan polong yang tebal dan keras. Secara kimiawi diwujudkan oleh adanya senyawa yang beracun, atau senyawa yang mempengaruhi perilaku serangga hama untuk menemukan inangnya. Pada tanaman kedelai dapat ditemukan berbagai karakter morfologi yang tersebar di seluruh permukaan daun, batang, dan polong yang beragam menurut varietas atau jenis kedelai. Karakter-karakter tersebut merupakan ciri fenotipik yang dimiliki oleh masing-masing jenis kedelai, dan karakter fenotipik tersebut terbukti mempunyai sumbangan yang sangat berarti bagi sistem pertahanan kedelai terhadap hama pemakan polong kedelai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan kedelai terhadap hama pengisap polong Riptortus linearis dipengaruhi oleh ketebalan kulit polong dan kerapatan trikoma. Trikoma yang rapat dan panjang mengurangi banyaknya luka tusukan stilet pengisap polong. Banyaknya luka tusukan stilet pada biji galur-galur IAC-100, dan IAC-80-596-2 sejumlah 3–6 luka tusukan lebih rendah daripada luka tusukan stilet pada varietas Wilis yang menderita luka tusukan stilet lebih tinggi, yaitu 10–15 luka tusukan. Selain itu karakter trikoma tersebut juga berpengaruh terhadap preferensi peneluran hama penggerek polong Etiella zinckenella. Hubungan antara karakteristik trikoma polong dengan peneluran hama penggerek polong Etiella zinckenella menunjukkan bahwa peletakan telur dipengaruhi oleh adanya trikoma. Pada varietas Wilis dengan kerapatan trikoma 5–11/mm2, jumlah telur penggerek polong yang diletakkan/tanaman mencapai 98,3 butir, sedangkan pada galur IAC-100 dan IAC-80-596-2 dengan kerapatan trikoma 15–20/mm2 telur yang diletakkan berkisar antara 3–5 telur/tanaman. Hal ini juga tercermin dari kerusakan polong yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil serangkaian penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa antixenosis terhadap hama pengisap dan penggerek polong kedelai terdapat pada galur IAC-100 dan IAC-80-596-2, yang selanjutnya dapat dipakai sebagai tetua untuk membentuk varietas tahan terhadap kedua hama tersebut.

http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-morfologis-salah-satu-factor-ketahanan-kedelai-terhadap-hama-pemakan-polong/
































Daun tisu
Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan tumbuhan mudah kehilangan air karena air yang ada di daun menguap. Hilangnya air yang menguap ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air yang ada di pembuluh.

c. Transpirasi/penguapan pada Tumbuhan

Manfaat proses transpirasi adalah mendorong terserapnya air dari dalam tanah beserta mineral (atau disebut juga unsur hara) terlarut yang sangat diperlukan oleh tumbuhan. Jika air di dalam sel-sel mesofil daun menguap maka akan menyebabkan daerah tersebut berkurang kadar airnya sehingga mendorong air di sekitarnya akan mengisi daerah tersebut. Proses transpirasi ini mempunyai manfaat sendiri bagi tumbuhan. Di antaranya adalah untuk mengendalikan suhu tubuh tumbuhan.



Fotosintesis merupakan proses kimia-fisika dengan menggunakan energi cahaya matahari yang berlangsung di dalam kloroplas. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi tumbuhan.

1. Sejarah Penemuan Fotosintesis

a. Jan Ingenhousz

Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). la melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla verticillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen.

b. Engelmann

Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis. la melakukan percobaan dengan ganggang hijau Spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya bakteri aerob yang bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari.

c. Sachs

Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium. 10. Larutan yodium (lugol)

d. Hill

Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolisis.

e. Blackman

Pada tahun 1905 Blackman membuktikan bahwa perubahan karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa (C6H12O6) berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering disebut sebagai reduksi karbon dioksida. Dengan demikian dalam fotosintesis ada dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill) adalah fotolisis, yang merupakan reaksi gelap (reaksi Blackman) adalah reduksi karbon dioksida. Gabungan antara reaksi terang dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi fotosintesis. Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya berhasil menemukan urutan reaksi/proses yang berlangsung pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu berulang terus menerus dan disebut siklus Calvin.


2. Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis sebagai berikut :



Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.

a. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).

b. Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).

c. Cahaya matahari.

d. Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.





















Daftar pustaka
http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/jaringan-epidermis-dan-derivatnya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung"
Kategori: Poaceae | Serealia | Tumbuhan berbiji
http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-
http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/02/08/antixenosis-morfologis-salah-satu-factor-ketahanan-kedelai-terhadap-hama-pemakan-polong/
santai membawa nikmat.....

Senin, 19 April 2010

your not alone saosin

That's just like him
To wander off in the evergreen park
Slowly searching
For any sign of the ones he used to love
He says hes got nothing left to live for
(He says hes got nothing left)
And this time I think you'll know

You're not alone
There's more to this I know
You can make it out
You will live to tell

She's just like him
Spoiled rotten, confused by the lies shes been fed
Shes searching for no one (but herself)
Her eyes turn to green and she seems to be happy that she is her
And this time I think you'll know

You're not alone
There is more to this I know
You can make it out
You will live to tell

You're not alone
There is more to this i know
You can make it out

(there is more to this)

We're not alone
There is more to this i know
you can make it out
you will live to tell

(so tell me)

You're not alone
There is more to this i know
You can make it out
You will live to tell

You're not alone
You're not, you're not alone

Santai Saja

Mungkin kau kecewa
Semua datang yang tak kau minta
Namun ini semua kenyataan kita

Waktu kita lelah dalam menjalani
Semua macam kisah dalam hidup ini
Kadang kita lemah hanya mampu untuk pasrah
Saat kenyataan ga sejalan dengan harapan
Saat keyakinan hilang dalam kepahitan
Tetaplah tabah setidaknya kau mencoba
Menjadi lebih baik dalam jalani hidup ini
Janganlah resah tiada waktu menjawabnya

Kau harus bersabar
Semua indah pada waktunya

Santai saja kawan
Ikuti kata hati biarkan sedihmu berlalu
Kau pasti bisa
Menjadi suatu hari dengan pagi yang baru
Tenang saja kawan
Hadapilah semua

Kau harus bersabar
Semua indah pada waktunya

Santai saja kawan
Ikuti kata hati biarkan sedihmu berlalu
Kau pasti bisa
Menjadi suatu hari dengan pagi yang baru
Tenang saja kawan
Hadapilah semua

Because Of You

I will not make the same mistakes that you did
I will not let myself cause my heart so much misery
I will not break the way you did
You fell so hard
I've learned the hard way, to never let it get that far

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I lose my way
And it's not too long before you point it out
I cannot cry
Because I know that's weakness in your eyes
I'm forced to fake a smile, a laugh
Every day of my life
My heart can't possibly break
When it wasn't even whole to start with

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I watched you die
I heard you cry
Every night in your sleep
I was so young
You should have known better than to lean on me
You never thought of anyone else
You just saw your pain
And now I cry
In the middle of the night
For the same damn thing

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I tried my hardest just to forget everything
Because of you
I don't know how to let anyone else in
Because of you
I'm ashamed of my life because it's empty
Because of you
I am afraid

Because of you
Because of you

Sabtu, 17 April 2010

ini gw agi di ci bodas wktu pkl pada lucu kan. he..he..
iNi Die...
gUe lagi PaskibRa wakTu SMA....
manTepkaannn....
hehehe....




DNA (deoxiribose nucleat acid)

Asam deoksiribonukleat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ad/DNA123.png

http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png

Struktur molekul DNA. Atom karbon berwarna hitam, oksigen merah, nitrogen biru, fosfor hijau, dan hidrogen putih.

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.

Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Karakteristik kimia

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/b4/DNA_As_Structure_Formula_%28Indonesian%29.PNG/400px-DNA_As_Structure_Formula_%28Indonesian%29.PNG

http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png

Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda.

DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,

Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.

Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Ã…, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Ã…[2]. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida[3].

Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.

DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C, dari cytosine), guanin (G), dan timin (T). Adenin berikatan hidrogen dengan timin, sedangkan guanin berikatan dengan sitosin.

[sunting] Fungsi biologis

[sunting] Replikasi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/08/Dna-split.png/180px-Dna-split.png

http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png

Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA yang digandakan.

Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini diperlukan ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan kata lain, dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.

Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.

Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.

[sunting] Penggunaan DNA dalam teknologi

[sunting] DNA dalam forensik

Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah, semen, kulit, liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit, dibandingkan. Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, dan pertama kali digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicestershire, Inggris. Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak dikenal). Metode ini adalah salah satu teknik paling terpercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.

[sunting] DNA dalam komputasi

DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi.

Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.

Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi.

[sunting] Sejarah

DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.

Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif (radioactive tracers).

Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik? Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar-x DNA oleh Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin. Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.

Konfirmasi akhir mekanisme replikasi DNA dilakukan lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958.

[sunting] Referensi

  1. ^ (en) All Cells Replicate Their Hereditary Information by Templated Polymerization. Bruce Alberts, et al.. Diakses pada 19 Maret 2010
  2. ^ Mandelkern M, Elias J, Eden D, Crothers D (1981). "The dimensions of DNA in solution". J Mol Biol 152 (1): 153-61. PMID 7338906.
  3. ^ Gregory S, et. al. (2006). "The DNA sequence and biological annotation of human chromosome 1". Nature 441 (7091): 315-21. PMID 16710414.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_deoksiribonukleat"

Kategori: DNA | Genetika

Tampilan

Peralatan pribadi

NA..!

Banyak dari kita yang mengucapkan kata "ajaib" itu hanya karena ingin disebut

"keren", atau agar telihat tidak ketinggalan zaman. Dan saat ditanya, apakah

itu

DNA?, jawaban kita pun sangat "standar", sebuah cetak biru kehidupan..!

Percayalah, jawaban anda tersebut, tak lebih hebat dari pengetahuan anda

tentang

"memasak air"..!

Agar sedikit lebih ber-"bobot", berikut adalah cara orang awam memahami "Kode

DNA"..

Seandainya kita bisa mengecil hingga bisa bermain tenis di atas ujung jarum,

maka

kita bisa melihat bahwa tubuh manusia tersusun atas jutaan sel. Dan bila kita

bisa

lebiiih kecil lagi hingga kita bisa "menyelam" ke dalam sebuah sel, kita akan

melihat

gumpalan-gumpalan molekul yang tersusun hanya dari unsur-unsur Hidrogen,

Karbon,

Nitrogen, Oksigen, Belerang dan Fosfor.

Unsur-unsur tersebut membentuk gumpalan-gumpalan molekul seperti Air, Fosfat,

Gula,

polisakarida, lipid, asam nukleat dan protein.

Dan karena kita hanya ingin "tau" tentang "kode DNA", maka kita hanya akan

menguak

tentang "Asam Nukleat" dan "Protein" (sesungguhnya dua inilah yang terpenting!).

Kita mulai dari Protein!

Kata yang sering kita dengar dari Ibu kita..

"Tempe itu mengandung banyak Protein..!", sst.. meski benar, tapi bisa jadi,

ini

adalah konspirasi para ibu supaya kantong tidak terlalu terkuras habis..

Kenyataannya, Protein adalah zat pembangun tubuh kita. Protein ibarat bahan

bangunan

dari sebuah rumah. Mulai dari semen, pasir, bata, kayu, batu dan sebagainya.

Semuanya

bisa kita rangkum dengan kalimat, "Protein adalah yang terpenting!".

Meski banyak jenis-jenis Protein, seperti hemogoblin dan sebagainya,

sesungguhnya

Protein paling banyak muncul dalam bentuk enzim! Dan pada dasarnya, enzim

inilah

mesin penggerak dari proses kimiawi dalam tubuh kita. Semua hal yang terjadi

dalam

tubuh adalah "ulah" dari enzim. Dan karena itulah Protein menjadi "yang

terpenting".

Lalu apa hungannya dengan "Kode DNA"..?

Husss.. sabar.. Penjelasan tentang "Kode DNA" seperti pergi ke Dokter gigi..

Lama dan

mengerikan, eh membosankan..! Tapi akhirnya akan melegakan..

Ok.. kita mulai lagi dengan pertanyaan dasar..

Bagaimana cara membuat protein..? Sesuati "yang terpenting" itu?

Hmmm... sebelumnya kita harus tau dulu, bahan dasar penyusun protein. Dan

protein

itu, tersusun dari rangkaian asam amino. Misalkan enzim "amilase" (terdengar

familar

kan?), ia tersusun dari beberapa jenis asam amino. Keseluruhannya ada 20 asam

amino

standar penyusun berbagai jenis Protein. Berikut adalah Jenis asam amino

beserta

"nama panggilan"-nya..

Glisin (GLI)

Alanin (ALA)

Valin (VAL)

Leusin (LEU)

Isoleusin (ILE)

Serin (SER)

Threonin (THR)

Asam Aspartik (ASP)

Asam Glutamik (GLU)

Lisin (LIS)

Arganin (ARG)

Asparagin (ASN)

Glutamin (GLN)

Sistein (SIS)

Metionin (MET)

Fenilalanin (PHE)

Tirosin (TIR)

Triptofan (TRP)

Histidin (HIS)

Prolin (PRO)

Ok, sampai disini, kita simpan dulu Protein, kita pindah ke "Asam Nukleat".

Asam Nukleat, sesungguhnya adalah bahan dasar penyusun DNA.. Ya, DNA..! Atau

"Deoxyribonucleic Acid"..

Beberapa Asam Nukleat, bisa kita "sambung-sambung" untuk menyusun DNA.

Masing-masing

asam nukleat memiliki nama. Terkadang bernama Adenin (A), Timin (T), Guanin (G)

dan

terkadang Sitosin (S) (gunakan singkatannya saja ya). Jadi, kalo kita

bentangkan

"sambung-sambungan" asam nukleat atau DNA tadi, akan tersusun deretan

huruf-huruf

dari nama-nama Asam Nukleat. Misalkan, ATGSSGTAAGSSGTSTA... dan terus dan

teruuuus...

Lalu, mana "Kode DNA"-nya...!!!!

Iya.. Tenang relax, kita sudah hampir sampai... OK..

Sekarang cara membaca "Kode DNA" adalah:

+ Siapkan seuntai DNA..

+ Kelompokkan deretan huruf-huruf pada DNA sehingga 1 kelompok berisi 3 huruf.

Sebut

saja kelompok ini "Kodon".

+ Terjemahkan "Kodon" menjadi "Asam Amino" dengan Kamus berikut:

Kode (baca tanda "koma" dengan "atau"):

TTT, TTS --> PHE

TTA, TTG, STT, STS, STA, STG --> LEU

ATT, ATS, ATA --> ILE

ATG --> MET

GTT, GTS, GTA, GTG --> VAL

UST, TSS, TSA, TSG, AGT, AGS --> SER

SST, SSS, SSA, SSG --> PRO

AST, ASS, ASA, ASG --> THR

GST, GSS, GSA, GSG --> ALA

TAT, TAS --> TIR

TAA, TAG, TGA --> STOP

SAT, SAS --> HIS

SAA, SAG --> GLN

AAT, AAS --> ASN

AAA, AAG --> LYS

GAT, GAS --> ASP

GAA, GAG --> GLU

TGT, TGS --> SIS

TGG --> TRP

SGT, SGS, SGA, SGG, AGA, AGG --> ARG

GGT, GGS, GGA, GGG --> GLY

+ Bila seluruh Kodon telah diterjemahkan, maka kita akan dapatkan "Rangkaian

Asam

Amino" pembentuk dari Protein.

Dan... selamat..! Anda telah memahami "Kode DNA"...!

Mudah bukan..?

Sebagai tambahan:

"Kode DNA" ini berlaku untuk semua jenis organisme yang ada di dunia. Bayangkan

sebuah tulisan yang dapat dimengerti tidak hanya seluruh manusia di dunia,

bahkan

lebih dari itu, dimengerti oleh semua mahluk dijagad raya ini...!

aCaN

L21

----

...tanpamelupakanrasadukadipalestina...

Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di

Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

-------