Kamis, 29 Desember 2011

laporan jamur

II. Pembahasan
Saat ini budidaya jamur tiram sudah banyak dilakukan oleh masyarakat karena tingginya konsumsi jamur ini. Permasalahan utama yang dihadapi para pengusaha jamur tiram adalah sulitnya mendapat bibit jamur tiram yang bagus. Membelinya bibit jamur tiram termasuk sulit karena tidak semua bibit yang dijual berkualitas unggul. Oleh karenanya banyak yang akhirnya membuat bibit jamur tiram sendiri. Untuk menghasilkan bibit jamur tiram yang baik, ikutilah langkah-langkah berikut.
(http://permimalang.wordpress.com/2008/05/22/budidaya-jamur-tiram/23/11/11)
Pada praktikum pembuatan jamur tiram yang kita lakukan telah berhasil dan bahan yang dibutuhkan pada saat melakukan budidaya jamur tiram ialah sebuk gergaji, dedak halus, kapur, gula, terigu, air. Sedang cara mengerjaknnya seperti terlihat pada gambar hasil pengamatan, pertama kali mencampurkan sebuk gergaji, dedak halus, kapur, terigu. Sementara itu larutkan gula 2 sendok kedalam air liter, lalu cipratkan ke dalam campuran tadi. Setelah itu dimasukkan ke dalam karung dan dibiarkan fermentasi selama 1 malam. Pada keesokan harinya dilakukan pengemasan kedalam plastic, tutup plastic tersebut dilipat sebanyak 3 kali dan simpan secara terbalik. Masukkan ke dalam tempat pengukusan secara terbalik juga, dan kukus selama 4 jam, setelah selesai keluarkan dan balikkan dari posisi tadi. Dan diamkan selama 4 jam, lalu taburkan bibit. Setelah itu tutupnya diikan dan diberi kapas. Lalu diamkan dan akan tumbuh hifa.
a. Pengambilan Spora
Spora diambil dari jamur yang sudah dewasa/jamur induk. Fungsi Spora adalah untuk berkembang biak. Spora tersebut terdapat di dalam kantung yang disebut Basidiospore. Basidiospore ini adanya di ujung basidia. Basidia terdapat di dalam bilah-bilah atau sekat banyak dimiliki jamur induk. Untuk menghasilkan kultur murni gunakanlah Potatoes Dextrose Agar (PDA) yang dapat dibeli dalam bentuk siap pakai. (http://www.anneahira.com/pembuatan-jamur-tiram.htm/23/11/11)
Kondisi lembab dan dingin yang sesuai dengan karakter jamur, membuat bentuknya semakin besar. Namun tak perlu berkecil hati, bagi Anda yang tinggal di dataran rendah dan berniat melakukan budidaya jamur tiram. Sebab, ada alternatif yang tetap bisa dilakukan, seperti membuat kondisi lingkungan tempat tinggal jamur (minimal hampir sama) dengan habitat aslinya.
(http://tabloidgallery.wordpress.com/2009/02/20/budidaya-jamur-tiram/23/11/11)
Diantara banyak jenis jamur, jamur tiram ini termasuk dalam kategori tanaman konsumsi. Ciri yang khas ada pada tudungnya berwarna hitam lembayung sampai kecoklatan. Bentuknya menyerupai kulit kerang dengan diameter 6-14 cm. Selain itu, tekstur permukaan tudung licin dan mengkilap. Demikian juga bilahnya berwarna putih, krem atau putih gading yang tersusun agak rapat. “Disini terjadi fase perubahan bentuk, yaitu sewaktu muda bilahnya berwarna putih dan semakin tua jadi krem kekuningan dengan ukuran sekitar 1-3 cm. Jamur ini hidup baik pada kisaran suhu tinggi sekitar 25-30 °C,” ujar Edgar.
(http://tabloidgallery.wordpress.com/2009/02/20/budidaya-jamur-tiram/23/11/11)
Jamur tiram selain dapat disayur, juga dapat diolah jadi makanan lain. Misalnya kerupuk, keripik atau dengan nama lain tiram crip atau tiram chips. Selain itu, juga populer sebagai masakan sup dan pepes. Banyaknya penggemar jamur tiram, karena terdapatnya banyak kandungan nutrisi di dalamnya yang terdiri atas kadar air (92,2%), lemak (1,1%), karbohidrat total (59,2%), serat (12%),
(http://tabloidgallery.wordpress.com/2009/02/20/budidaya-jamur-tiram/23/11/11)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram.
(http://pringkuning.multiply.com/journal/item/2/23/11/11

III. Daftar Pustaka

 http://permimalang.wordpress.com/2008/05/22/budidaya-jamur-tiram/23/11/11
 http://www.anneahira.com/pembuatan-jamur-tiram.htm/23/11/11
 http://tabloidgallery.wordpress.com/2009/02/20/budidaya-jamur-tiram/23/11/11
 http://pringkuning.multiply.com/journal/item/2/23/11/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar